Kamis, 19 April 2012

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

 
Rongga mulut, faring, dan esofagus mengawali pencernaan makanan.

Rongga mulut
         Pencernaan makanan secara fisik dan kimiawi dimulai dalam mulut. selama pengunyahan, gigi dengan berbagai ragam bentuk akan memotong, melumat, dan menggerus makanan, yang membuat makanan tersebut menjadi lebih mudah ditelan dan meningkatkan luas permukaan. kehadiran makanan dalam rongga mulut (oral cavity) akan memicu reflek saraf yang menyebabkan kelenjar ludah mengeluarkan ludah melalui duktus (saluran) kerongga mulut. Bahkan sebelum makanan sesungguhnya berada dalam mulut, ludah bisa dihasilkan sebagai antisipasi karena danya hubungan yang telah diketahui antara makanan dan waktu dalam sehari, aroma masakan, atau rangsangan yang lain.
         pencernaan karbohidrat, sumber energi kimia utama tubuh dimulai dalam rongga mulut. ludah mengandung amilase ludah (salivary amilase), enzim pencernaan yang menghidrolisis pati dan glikogen. Produk utama dari pencernaan oleh enzim ini adalah polisakarida yang lebih kecil dan disakarida maltosa. Karena makanan berada didalam mulut hanya sebentar maka pencernaan makanan didalam mulut tidak berarti. Selama penelanan, lidah mendorong bolus kebagia belakang rongga mulut dan akhirnya ke dalam faring.

Faring
         Daerah yang biasa disebut kerongkongan adalah faring, persimpangan yang menuju ke esofagus dan trakea (batang kerongkongan). ketika menelan, bagia atas batang tenggorokan akan bergerak ke atas sehingga lubang pembukanya, glotis, tertutup oleh penutup oleh penutup dari tulang rawan, yaitu epiglotis. hal ini dapat terlihat dengan gerakan naik turunnya jukun selama penelanan. Penutupan lubang batang tenggorokan akan melindungi sistem respirasi terhadap masuknya makanan atau cairan selama penelanan. mekanisme penelanan normal akan menjamin bahwa bolus akan mengarahkan makanan ke dalam jalan esofagus.

Esofagus
         Esofagus mengalirkan makanan dari faring turun ke lambung (ventrikulus). Peristaltik akan mendorong bolus sepanjang esofagus yang sempit. Otot pada bagian paling atas esofagus adalah otot lurik. Dengan demikian, tindaka penelanan dimulai secara sadar, kemudian gelombang kontraksi tak sadar oleh otot polos dari sisa esofagus selanjutnya akan menggantikan. Amilase ludah terus menghidrolisis pati dan glikogen sementara bolus makanan lewat melalui esofagus.

Lambung (menimbun makan dan melaksanakan pencernaan pendahuluan)
        Lambung berada pada sisi kiri rongga abdomen, persis dibawah diafragma. Karena organ besar ini dapat menyimpan keseluruhan makanan dalam satu waktu, maka kita tidak perlu makan terus-menerus. Dinding sangat elastis dan lipatan yang mirip akordion. Lambung dapat meregang untuk menampung atau mengakomodasi sekitar 2 liter makanan dan air.
        Epitelium yang melapisi ceruk-ceruk dalam pada dinding lambung mensekresikan getah pencernaan, cairan pencernaan yang bercampur dengan makanan. Dengan konsentrasi asam klorida yang tinggi getah lambung memiliki pH sekitar 2, cukup asam untuk melarutkan paku besi. fungsi asam tersebut untuk memecah matriks ekstraseluler yang mengikatkan sel satu sama lain pada materi tumbuhan dan daging.
        Getah lambung atau pepsin adalah enzim yang memulai hidrolisis protein. Pepsin memecah ikatan peptida yang berdekatan dengan asam amino tertentu, sehingga memotong protein menjadi polipeptida yang lebih kecil. Pepsin merupakan salah satu enzim yang dapat bekerja dengan baik dalam suasana asam. pH dalam getah lambung yang rendah mendenaturasi protein dalam makanan, yang meningkatkan pemaparan ikatan peptidanya ke pepsin.
        Aktivitas pepsinogen dalam lambung merupakan contoh umpan balik positif. Pepsin tidak merusak sel-sel dinding lambung, karena asam dan pepsinogen disekresikan dari jenis sel yang berbeda. Kedua zat itu tidak bercampur sampai keduanya dibebaskan masuk dalam lubang lambung. Suatu lapisan mukus yag disekresikan oleh sel-sel epitelium akan melindungi lapisan lambung agar tidak tercerna. Akan tetapi, epitelium ini secara konstan tererosi dan mitosis akan menghasilkan jumlah sel yang cukup untuk menggantiakan semua sel lapisan lambung setiap tiga hari sekali.
         Sekitar setiap 20 detik, isi lambung dicampur melalui kerja kontraksi otot polos. Anda bisa merasakan rasa lapar ketika lambung kosong. Sensasi lapar juga dikaitkan dengan pusat otak yag memonitor status nutrisi darah. Dibutuhkan 2 sampai 6 jam setelah makan untuk mengosongkan lambung karena makanan hasil pencampuran dengan enzim (kim asam) dialirkan sedikit-sedikit.

Usus halus (organ utama pencernaan dan penyerapan)
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar